Review Nokia 4.2: UI Sederhana, Fitur Mengena untuk Pengguna
Nokia 4.2 dimaksudkan sebagai ponsel yang tidak muluk-muluk
dalam menawarkan spesifikasinya, tapi memilih untuk menyodorkan tawaran fungsi
dengan takaran pas dengan kebutuhan sebagian besar pengguna di Indonesia. Lahir
dari ekosistem Google, rasio layar 19:9, memiliki NFC, sistem biometrik sidik
jari dan pengenal wajah, serta baterai 3.000 yang memadai untuk aktivitas
seharian, dan ditutup dengan harga jual Rp 2 jutaan.
Inilah racikan “masakan” dari HMD Global untuk menghadirkan
menu berupa ponsel dengan merek Nokia yang diharapkan bisa memikat banyak minat
pengguna di Tanah Air. Dengan harga jual seperti itu, mereka mendapatkan ponsel
dengan manfaat yang maksimal.
Hitam Menawan
Kesan elegan langsung melintas begitu menimang ponsel ini.
Ringan serta terasa pas digenggam. Semua berkat desain 2,5D yang membuat kaca
menyatu dengan lekukan pinggir ponsel. Warna unit yang sedang diuji coba adalah
hitam, dan terlihat seperti produk yang diselesaikan secara apik.
Di sisi depan, layar dengan bentang 5,71 inci terasa nyaman
saat digenggam. Terdapat kamera depan yang dikelilingi “poni” atau bagian di
sekitar kamera dengan resolusi 8 megapiksel sehingga terlihat sepertu huruf U
di layar saat dipergunakan. Logo Nokia tercetak di bagian bawah seakan menegaskan
kepercayaan diri terhadap ponsel satu ini.
Di sisi Nokia 4.2, hal yang paling menarik adalah tombol
fisik, terutama tombol daya. HMD Global membuat tombol yang ada di bawah
pengatur kelantangan memiliki lampu di sekitarnya sehingga memudahkan pengguna
yang ingin mengaktifkan ponsel di tengah kegelapan.
Pada sisi kiri ponsel terdapat satu buah tombol fisik yang
sendirian. Rupanya itu adalah pintasan untuk mengakses fitur asisten Google.
Penempatannya akan mengingatkan tombol khusus yang dimiliki Samsung untuk
memanggil asisten virtual mereka yakni Bixby. Di sebelah bawah, colokan untuk
audio masih bisa ditemui bersama dengan micro USB.
Pada punggung ponsel, terdapat sepasang lensa kamera yang
disusun secara vertikal di bagian tengah, membelah simetris ponsel ini. Kamera
13 megapiksel dipadu dengan kamera 2 megapiksel untuk mengukur kedalaman
membuat ponsel ini bisa mengambil gambar potret yang memiliki ruang tajam.
Warna hitam yang disajikan Nokia 4.2 dikerjakan dengan hasil
yang mengilap di sisi maupun punggung. Kabar buruknya, punggung ponsel dengan
mudah menangkap sidik jari pengguna sehingga butuh dibersihkan secara berkala.
UI Android Tanpa Modifikasi
Salah satu hal yang dibanggakan HMD Global sewaktu
memperkenalkan Nokia 4.2 adalah kerja sama dengan Google untuk mempersembahkan
ponsel dengan kualifikasi Android One. Ini berarti ponsel tersebut mendapatkan
dukungan penuh dari pembuat Android itu, salah satunya optimalisasi sistem
operasi lewat ekosistem aplikasi.
Ponsel ini sudah berjalan pada Android 9.0 sehingga
dipastikan mendapatkan versi terkini dari sistem operasi tersebut.
Pengalaman Android secara utuh bisa didapatkan sewaktu
mengoperasikan Nokia 4.2. Salah satunya dengan kemudahan untuk mengakses Google
Assistant semudah memencet tombol di samping, termasuk juga integrasi dengan
layanan Google Photos untuk menyimpan seluruh gambar kita.
Meski demikian, jangan berharap bahwa kameranya bakal
mewarisi kemampuan maupun fitur yang dimiliki oleh ponsel seri Pixel. Kamera
Nokia 4.2 memiliki kekhasan sendiri dalam fitur maupun moda yang disiapkan bagi
pengguna.
Satu hal yang unik dari ponsel ini adalah penggunaan tombol
virtual untuk fungsi “home” yang berbentuk persegi empat di bagian tengah bawah
layar. Ditekan lama, segeralah muncul animasi empat titik dengan beraneka warna
yang memanggil Google Assistant.
Kamera Biasa Saja
Berbicara mengenai hasil kamera, pengalaman memakai Nokia
4.2 menghasilkan kesan yang terbilang positif. Dengan kondisi pengambilan
gambar yang tidak terlampau bermasalah alias cahaya yang cukup dan objek foto
yang diam, hasilnya cukup mengesankan.
Terdapat fitur yang juga ditemui pada banyak ponsel-ponsel
pintar lainnya seperti time-lapse, panorama, dan live bokeh untuk menghasilkan
foto yang kabur latar belakangnya. Pengguna yang ingin mengulik kamera secara
manual juga bisa memanfaatkan moda pro untuk mengulik kecepatan rana, fokus,
dan exposure compensation. Bahkan output file RAW pun bisa dihasilkan dengan
pengaturan tertentu.
Google Lens, aplikasi pengenalan objek berbasis gambar, juga
diintegrasikan ke dalam kamera. Dengan memakai fitur ini, kita bisa menangkap
teks, mencari produk, mengenai tumbuhan dan hewan, serta mendapatkan informasi
tambahan dari gambar buku, video, maupun gim yang dijepret. Termasuk juga
memindai kode QR.
Berikut beberapa hasil jepretan dari kamera ini:
Berani Tampil Beda
Dari sisi spesifikasi, ponsel dengan lisensi Android One
selalu menyodorkan satu hal yakni perangkat yang terjangkau namun disertai
jaminan spesifikasi yang optimal. Inilah yang sedang dilakukan oleh Nokia 4.2.
Di bagian dapur pacu, ponsel dengan System on Chip (SoC)
Snapdragon 439 dari Qualcomm. Tergolong kelas pemula, tapi generasinya sudah
terkini sehingga bisa menjamin optimalisasi penggunaan sumber daya ponsel, dan
paling utama adalah efisiensi penggunaan tenaga sehingga menghemat baterai.
Dengan RAM 3GB dan penyimpanan internal 32GB, ponsel ini
bisa menjadi pengantar yang baik bagi siapa saja yang akan beralih menggunakan
ponsel pintar, atau menjadi ponsel pertama mereka. Spesifikasinya terbilang
sederhana, tapi berkat kerja sama dengan Google, pengalaman selama pemakaian
kini lebih menawan.
Yang Canggih:
+ Desain solid berukuran ringkas
+ Chipset cukup kencang untuk kelasnya
+ UI Android One yang bersih dan ringan
+ Fitur fotografi cukup lengkap
+ Update OS terjamin
Yang Kurang:
– Spesifikasi di bawah rata-rata untuk harganya
– Hasil foto dari kamera biasa saja
– Bodi mudah kotor terkena jari
– Harga kurang kompetitif jika hanya menilik spesifikasinya.
Posting Komentar untuk "Review Nokia 4.2: UI Sederhana, Fitur Mengena untuk Pengguna"